Serang, 4 Juli 2023 – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan pelatihan daring tentang penyusunan soal berstandar High Order Thinking Skill (HOTS) pada tanggal 4 Juli 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para dosen dengan keterampilan dalam merancang soal yang tidak hanya menguji pengetahuan dasar, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar kompetensi profesional dan pedagogis.
Dekan FTK, Dr. Nana Jumhana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk menyamakan persepsi di kalangan dosen dan guru pamong, khususnya dosen Pendidikan Profesi Guru (PPG), dalam menyusun soal HOTS. “Pelatihan ini diharapkan dapat memberi wawasan tambahan, tidak hanya bagi mahasiswa PPG yang akan menghadapai ujian, tetapi juga bagi para dosen dan guru pamong yang membimbing mahasiswa di FTK. Hal ini sejalan dengan upaya kami untuk mempersiapkan calon guru yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi,” ujar Dr. Nana.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber, Bapak Budi Waluya dari Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang menyampaikan materi mengenai kriteria soal HOTS dan cara menyusun soal dengan level berpikir tinggi pada mata pelajaran keagamaan. Budi Waluya menjelaskan bahwa soal HOTS mengharuskan mahasiswa untuk berpikir lebih kritis, analitis, dan kreatif, serta menghubungkan konsep-konsep yang telah dipelajari dengan situasi nyata. Ia juga memberikan contoh praktis dalam penyusunan soal yang mengukur kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi, bukan sekadar hafalan atau pemahaman dasar.
Ketua Program Studi PPG FTK, H. M. Rifqi Rijal, M.M.Pd., menambahkan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kompetensi dosen FTK UIN SMH Banten dan guru pamong yang mengampu pada kegiatan PPG FTK UIN SMH Banten dalam bidang metodologi pembelajaran, khususnya dalam hal penyusunan soal yang sesuai dengan standar HOTS. “Pelatihan ini bertujuan agar seluruh dosen pengampu mata kuliah, baik yang berfokus pada pedagogik maupun profesional, dapat menyusun soal yang berbasis HOTS, yang dapat digunakan dalam tes formatif maupun tes akhir di dalam pembelajaran,” jelas Rifqi Rijal.
Lebih lanjut, pelatihan ini juga menjadi langkah konkret dalam mempersiapkan dosen dan guru pamong untuk menyusun soal try out ujian pengetahuan mahasiswa PPG, dengan mengikuti kisi-kisi soal yang telah disiapkan oleh panitia nasional. Hal ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas evaluasi pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, khususnya di FTK UIN SMH Banten. Secara keseluruhan, pelatihan penyusunan soal HOTS ini sangat bermanfaat bagi dosen FTK UIN SMH Banten dan guru pamong. Selain dapat menyusun soal ujian yang lebih menantang dan berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, dosen dan guru pamong juga memperoleh keterampilan yang bisa diaplikasikan dalam evaluasi pembelajaran di perkuliahan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan para dosen dan guru pamong dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diterima mahasiswa, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi guru yang kompeten dan mampu mendorong kemampuan berpikir kritis peserta didik di masa depan.